PERENCANAAN MAJELIS TAKLIM
PERENCANAAN MAJELIS TAKLIM
Pada hakikatnya perencanaan adalah suatu maksud yang didokumentasikan secara khusus yang memuat tujuan dan tindakan. Tujuan adalah akhir dari tindakan, sedangkan tindakan itu sendiri adalah alat untuk sampai ke tujuan tersebut. Dengan perkataan lain bahwa tujuan merupakan target yang menjadi sasaran manajemen, sedangkan tindakan merupakan alat dan cara mencapai target tersebut. Dengan demikian perencanaan akan menjelaskan tentang apa, kapan, dan bagaimana sesuatu itu dilakukan¹.
Dengan memperhatikan penjelasan tentang hakekat perencanaan seperti tersebut diatas, maka dalam uraian berikut akan dikemukakan beberapa rumusan mengenai definisi perencanaan oleh beberapa ahli dan praktisi dibidang manajemen.
Perencanaan (planning)² dapat didefinisikan sebagai proses mempersiapkan perubahan dan mengatasi ketidakpastian dengan cara memformulasikan tindakan yang akan datang (planning is the process of preparing for change and coping with uncertainty by formulating future courses of action). Definisi yang dirumuskan oleh R.Kreitner (1989, p.141) ini diberi penjelasan lebih lanjut bahwa perencanaan itu merintis jalan bagi pelaksanaan semua fungsi manajemen menjembatani antara keadaan sekarang dengan keadaan yang akan datang dalam lingkungan yang selalu berubah dan tidak pasti serta dihadapkan pada sumber daya yang terbatas.
Lebih lanjut penjelasan R.Kreitner yang dimaksud dengan cara memformulasikan tindakan yang akan datang. Dalam kamus bahasa Indonesia kata memformulasikan kata dasarnya adalah formula yang artinya rumusan jadi, perencanaan adalah proses mempersiapkan perubahan dan mengatasi ketidakpastian dengan cara memformulasikan (merumuskan) tindakan yang akan datang.
Contoh:
Dalam sebuah kehidupan misalnya dalam kehidupan pribadi kita harus merumuskan hal-hal yang bisa kita lakukan ketika sekarang, besok bahkan 10 tahun kemudian, maksudnya adalah kita harus memikirkan apa yang harus kita lakukan yang akan datang biasanya hal ini bersifat bisa menjadi kenyataan jika diiringi oleh semangat dan bekerja keras.
Pelaksanaan semua fungsi manajemen memerlukan perencanaan seperti ”planning for organizing, planning for actuating and planning for controlling”, sehingga masing-masing fungsi itu mempunyai peran dalam manajemen. Oleh karena itu perencanaan disebut sebagai fungsi pertama dalam manajemen.
Adapun G.R.Terry (1972,p.192) lebih rinci menyatakan³:
Planning is the selecting and relating of facts and the making and using of assumptions regarding the future in the visualization and formulation of proposed activities believed necessary to achieve desired result.
(perencanaan adalah menyeleksi dan menghubungkan fakta-fakta serta menyusun dan menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa yang akan datang dalam bentuk visualisasi dan memformulasikan dari kegiatan-kegiatan terarah yang diyakini perlu untuk mencapai hasil yang dikehendakinya).
Kata memformulasikan menurut G.R.Terry adalah lebih kepada bagaimana kerja keras kita sekarang dan kita harus bisa menyeleksi apa yang sudah kita kerjakan sekarang yang akan menjadi bekal untuk masa yang akan datang dengan bekal tersebut kita bisa merencanakan apa yang mau kita lakukan sehingga semua yang kita rencanakan bisa menjadi kenyataan.
Dalam Perencanaan ada beberapa yang harus dipertimbangkan :
SMART⁴ :
Specific : Perencanaan harus jelas maksud maupun ruang lingkupnya tidak terlalu melebar atau terlalu idealis.
Measurable : Program Kerja atau rencana harus dapat diukur tingkat keberhasilannya
Achievable : Dapat di capai jadi bukan angan-angan
Realistic : Sesuai dengan kemampuan dan Sumber daya yang ada terlalu mudah dan tidak terlalu sulit.
Time : Batas waktu yang jelas, mingguan, bulanan, triwulan, semesteran atau tahunan sehingga mudah dinilai dan dievaluasi.
Ada dua⁵ faktor utama yang mendorong dilakukannya suatu perencanaan secara sistematis, yaitu keterbatasan sumber daya dan lingkungan yang tidak menentu.
Majelis taklim Nurul Muslimat studi kasus di sini misalnya ;
Setiap kegiatan apapun tujuan nya hanya dapat berjalan secara efektif dan efisien bilamana sebelumnya sudah dipersiapkan dan direncanakan terlebih dahulu dengan matang, demikian pula usaha dakwah islam dalam hal ini adalah majelis taklim yang mencakup segi-segi yang sangat luas. Itupun hanya dapat berlangsung dengan efektif dan efisien.
Majelis Taklim⁶ juga sebagai lembaga swadaya murni yang bergerak pada perkembangan dakwah. Urgensi perencanaan adalah adanya perubahan,pengembangan minat dan penyelenggaraan majelis taklim yang lebih berkualitas dan professional.
Perencanan merupakan fungsi terpenting⁷ dalam semua fungsi manajemen yang ada. Ibarat kapal yang hendak melakukan perjalanan, perencanan ini merupakan pedoman yang harus dipakai untuk mengarahkan tujuan kemana kapal ini akan di bawa. Perencanaan di tetapkan sekarang dan dilaksanakan serta digunakan untuk waktu yang akan datang.
Perencanaan yang dilakukan oleh Majelis taklim Nurul Muslimat ( MT NM ) misalnya:
1. Perkiraan Program Majelis Taklim Nurul Muslimat ( MT NM )
Perkiraan⁸ adalah suatu prediksi tentang kemugkinan-kemungkinan yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Perkiraan program-program tahunan yang di rumuskan oleh Majelis taklim Nurul Muslimat :
a) Pengajian Mingguan setiap 1 minggu 1 kali yaitu pada hari minggu yang di ikuti oleh seluruh anggota dari jam 08.30 sampai 10.00 di isi dengan ½ jam untuk belajar membaca al-quran dengan benar 1 jam ½ untuk sorogan, ceramah pandalaman tentang ajaran islam serta untuk dialog dan Tanya jawab seputar keagamaan.
b) Bakti Sosial di adakan setiap 2 kali dalam 1 tahun menyantuni yatim piatu fakir jompo di sekitar majelis taklim.
c) Perjalanan Wisata Rohani 1 tahun 1 kali setiap bulan mauled mengunjungi makam wali songo manfaatnya menambah khazanah keislaman tentang sejarah islam.
d) PHBI ( Peringatan Hari Besar Islam ) dilaksanakan guna memeriahkan dan mengenang hari-hari bersejarah misalnya Maulid Nabi sebagai penyadaran diri akan hadirnya nabi Muhammad SAW.
2. Menetapkan Tujuan
Tujuan adalah hasil akhir yang ingin dicapai oleh sebuah organisasi.
Tujuan MT NM misalnya ;
Terciptanya individu masyarakat yang bertaqwa kepada ALLAH SWT.
Mengembangkan Bakat dan menambah pengetahuan serta wawasan.
Terciptanya kondisi kehidiupan kemasyarakatan yang baik melalui aktualisasi potensi umat untuk kejayaan islam dan umat islam.
3. Kebijakan Pengambilan Keputusan
Kebijakan Pengambilan Keputusan adalah sesuatu yang diperlukan Sebagai rujukan atau pedoman umum dalam pengambilan keputusan.
Untuk mengambil keputusan yang baik dan tepat tidaklah mudah harus mempertimbangkan berbagai factor yang ada terutama factor-faktor yang mempunyai hubungan langsung maupun tidak langsung terhadap pengambilan keputusan tersebut.
4. Penentuan Program
Program adalah rancangan- rancangan kegiatan yang akan dilakukan oleh sebuah organisasi di dalam program juga ditentukan mana yang harus lebih dulu di prioritaskan.
Mana program jangka panjang dan jangka pendek.
MT NM tujuan jangka panjang ; menggerakan kelembagaan islam secara efektif, sehingga menanamkan dan memupuk akidah islamiyah serta menjalankan syariat islamiyah.
Maka yang harus di prioritaskan adalah kegiatan pengajian rutin untuk membentuk mental jamaah agar senantiasa istiqomah di jlan Allah dn menerapkan apa yang di ajarkan ke dalam kehidupan sehari-hari.
5. Penentuan Jadwal Kegiatan
Jadwal adalah Penetapan waktu untuk melaksanakan program-program yang sudah di tentukan dan batas-batas waktu program harus disesuaikan dengan program yang akan dilakukan dan sesuai dengan situasi yang berkembang.
MT NM memiliki kegiatan yang terjadwal dan kegiatan yang masuk ke program itu adalah ;
Pengajian Mingguan setiap hari Minggu Pukul 08.30 sampai 10.00
Bakti Sosial 1 tahun 2 kali di bulan Muharram dan Ramadhan
Perjalan Wisata Rohani 1 tahun 1 kali setiap bulan Juli
Peringatan Hari Besar Islam Misalnya setiap tahun baru Islam 1 Muharram.
6. Menetapkan Prosedur ( Metode )
Prosedur adalah Metode atau cara yang digunakan dalam melaksanakan suatu pekerjaan tanpa adanya sebuah metode yang digunakan di dalam pelaksanaan majelis taklim maka dapat di khawatirkan pelaksanaan jalannya kegiatan akan kacau. Metode partisipasi masyarakat sekitar sangat di butuhkan.
MT NM mengadakan Pengajian Mingguan dengan menggunakan Metode ceramah, sorogan dan metode Tanya jawab ( dialog interaktif ).
MT NM mengadakan Bakti Sosial metode nya mengatur pengurus untuk pembagian tugas agar mengatur siapa saja yang berhak menerimanya.
MT NM mengadakan Perjalanan wisata Rohani metodenya mendatangi atau berziarah ke makan wali songo atau ke tempat – tempat seperti Masjid Kubah emas.
MT NM mengadakan PHBI metodenya penyampaian nilai-nilai ajaran islam dengan kegiatan ini maka kita akan senantiasa mengingat moment yang meningkatkan kecinataan kita kepada islam.
7. Penentuan Anggaran Kegiatan
Budget ( anggaran ) adalah ongkos atau biaya yang akan dikeluarkan dalam proses pelaksanaan organisasi, penentuan anggaran ini di maksudkan adalah anggaran dalam kegiatan yang dilaksanakan selama kurun waktu 1 tahun.
Namun dalam anggaran ini berbentuk perkiraan saja tidak baku disesuaikan dengan kondisi dan penghasilan dari donator atau sumbangan – sumbangan lain nya yang tidak mengikat.
MT NM mengeluarkan anggaran perkiraan untuk kegiatan :
Pengajian Mingguan diperlukan 500.000-, yang di gunakan untuk 200.000-, transport uztad/uztadjah, 300.000-, untuk konsumsi
Bakti Sosial diperkirakan mengeluarkan 8.000.0000 untuk uang tunai 50 % dan sembako 50 %. Di sesuaikan banyaknya pemasukan dari donator.
Perjalanan Wisata Rohani tidak pasti karena sesuai dengan kondisi dan jamaah yang mau ikut serta saja.
PHBI tidak ditentukan dengan pasti. Setiap kegiatan 3.000.000-, setiap pelaksanaan di anggarkan
Currently have 0 comments: